MAKE A MATCH (MENCARI PASANGAN)
Metode pembelajaran make a match atau mencari pasangan adalah metode pembelajaran yang mengajak murid untuk mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan melalui suatu permainan kartu pasangan. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran pada tahun 1994. Salah satu keunggulan metode ini adalah siswa dikondisikan untuk mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep dalam suasana yang menyenangkan. Metode make a match bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik (Anita Lie, 2014: 55).
Karakteristik make
a match adalah memiliki hubungan yang erat dengan karakteristik siswa yang
gemar bermain. Pelaksanaan make a match
harus didukung dengan keaktifan siswa untuk bergerak mencari pasangan dengan
kartu yang sesuai dengan jawaban atau pertanyaan dalam kartu tersebut. Dalam make a match siswa aktif dalam mengikuti
pembelajaran sehingga dapat mempunyai pengalaman yang bermakna.
Berikut ini langkah-langkah
penerapan metode make a match (Aris
Shoimin, 2014 : 98-99):
2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point.
6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.
7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok.
9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
Sebelum memulai
langkah-langkah di atas pada tahap pendahuluan guru diharapkan menjelaskan
tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang dipelajari, agar siswa memiliki
gambaran tentang pertanyaan dan jawaban yang terdapat pada kartu yang akan
dibagikan guru.
Sebagai sebuah metode pembelajaran,
make a match memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan make a match
diantaranya adalah suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran,
kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis dan munculnya dinamika
gotong royong yang merata di seluruh siswa. Adapun kekurangannya adalah
diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan pembelajaran, suasana kelas
menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain, dan guru perlu persiapan
bahan dan alat yang memadai (Aris Sohimin, 2014 : 99).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar