Rabu, 21 Juli 2021

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1

KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 2.1

 

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

 

Oleh Ruli Aspirini, S.Pd

CGP Kab. Pandeglang

 


(Sumber : www.google.com)

 

Guru merupakan profesi yang sangat luar biasa. Disadari atau tidak, setiap hari kita sebagai guru harus berhadapan dengan murid yang begitu beragam. Baik itu beragam dari sisi kesiapan belajar, minat, gaya belajar, dan lain-lain. Dari segi minat misalnya ada murid yang suka bermain musik, berolah raga, memasak atau mungkin melakukan percobaan-percobaan di laboratorium. Hal ini kemudian menuntut kita untuk mampu menerapkan proses pembelajaran yang dapat mengakomodir keberagaman tersebut, sehingga tujuan pembelajaran yang kita harapkan dapat tercapai. Salah satu solusi yang dapat kita lakukan adalah dengan menerapakan Pembelajaran Berdiferensiasi. Apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi? Menurut Tomlinson (2000), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi semua keputusan yang dibuat oleh guru berorientasi kepada kebutuhan murid.

 


(Sumber : Dokumen Pribadi)

 

Bagaimana penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di kelas? Pembelajaran Berdiferensiasi diawali dengan kegiatan memetakan kebutuhan belajar murid. Tomlinson berpendapat bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek, yaitu kesiapan belajar (readiness) murid, minat murid dan profil belajar murid.

1)      Kesiapan belajar (readiness)

Kesiapan belajar adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Kesiapan belajar tidak berkaitan dengan tingkat intelektualitas (IQ). Namun, berkaitan dengan informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan. Dengan adanya pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, guru dapat memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran sehingga kebutuhan belajar murid dapat terpenuhi.

Dalam menentukan kesiapan belajar murid pada suatu konsep, kita dapat melakukan asesmen untuk menentukan apa yang dipahami murid tentang konsep tersebut dan mengamati murid ketika menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas. Guru juga bisa bertanya tentang apa yang diketahui oleh murid.

2)      Minat murid

Minat merupakan salah satu faktor yang mendorong murid untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Setiap murid di kelas mungkin memiliki minat yang berbeda-beda. Ada murid yang berminat pada seni, matematika, sains, drama, memasak dan lain sebagainya. Dengan mengenali minat murid, guru dapat merencanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna. Guru dapat menentukan minat murid melalui asesmen diagnosis awal.

3)      Profil belajar murid

Profil belajar murid berkaitan dengan banyak faktor seperti bahasa, budaya, keadaan keluarga, dan lain-lain. Selain itu juga profil belajar berhubungan dengan gaya belajar seseorang. Di bawah ini merupakan jenis-jenis gaya belajar yang dimiliki murid dan perlu diketahui guru agar dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi.

 



(Sumber : https://www.cikgutere.com)

 

Tujuan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasakan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. Setiap anak di kelas memiliki profil belajar sendiri. Seorang guru hendaknya dapat memvariasikan metode dan pendekatan mengajar di kelas.

Setelah melakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar murid, maka kita kemudian memilih strategi diferensiasi yang akan kita terapkan agar kebutuhan belajar murid dapat terpenuhi dan hasil belajar yang optimal dapat tercapai. Tiga strategi dalam Pembelajaran Berdiferensiasi, yaitu sebagai berikut :

1)      Diferensiasi Konten

Diferensiasi konten berkaitan dengan apa yang kita ajarkan kepada murid. Hal ini merujuk pada strategi membedakan pengorganisasiaan dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum.

2)      Diferensiasi Proses

Diferensiasi proses berkaitan dengan bagimana murid akan memahami memaknai apa informasi atau materi yang akan dipelajari. Diferensiasi proses merujuk pada strategi yang membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi (conten) materi. Cara melakukan diferensiasi proses diantaranya sebagai berikut : a) kegiatan berjenjang, b) pertanyaan pemandu/tantangan, c) membuat agenda individual untuk murid, d) memvariasikan lama waktu untuk mengerjakan tugas, e) mengembangkan kegiatan yang dapat mengakomodasi beragam gaya belajar visual, audiotori, dan kinestetik, e) menggunakan pengelompokan yang fleksibel sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid.

3)      Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk berkaitan dengan  tagihan apa yang kita harapkan dari murid. Produk merupakan hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukan murid kepada kita. Produk dapat berupa karangan, hasil tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram dan lain sebagainya. Hal yang paling penting adalah produk tersebut harus mencerminkan pemahaman murid dan berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Guru sebelum menentukan produk harus mempertimbangkan kebutuhan belajar murid.

Pembelajaran Berdiferensiasi sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Menurut Ki Hadjar tugas guru adalah menuntun tumbuh kembangnya anak sesuai dengan kodratnya masing-masing. Layaknya seperti seorang petani yang tidak bisa merubah padi menjadi jagung, begitu juga dengan kita sebagai guru tidak bisa merubah kodrat anak. Namun, kita dapat membantu anak untuk mengembangkan bakatnya dengan menciptakan lingkungan yang mampu membantu untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya tersebut. Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi inilah hal tersebut dapat terwujud.

Pembelajaran Berdiferensiasi akan mudah terwujud jika guru mampu melaksanakan peran guru penggerak dengan baik, tentu saja sang guru terlebih dahulu harus mampu menjiwai  nilai  guru penggerak terutama nilai berpihak pada murid. Tanpa keberpihakan pada murid maka lingkungan yang mendukung proses Pembelajaran Berdiferensiasi tidak akan terwujud. Seperti apakah lingkungan yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi? Lingkungan yang mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi adalah lingkungan dimana kehadiran setiap orang dihargai, setiap orang merasa aman, satu sama lain saling membantu mengembangkan kemampuannya, satu sama lain saling mendukung, semua murid mendapatkan semua yang ia butuhkan, dan guru dan murid berkolaborasi untuk mencapai kesuksesan. Lingkungan ini dibangun di atas komunitas belajar yang di dalamnya terdiri dari orang-orang yang memiliki jiwa pembelajar.


(Sumber: https://www.pngwing.com)

 

Dalam membangun komunitas belajar, tentu saja guru membutuhkan kemampuan kolaborasi yang baik. Guru harus mampu merangkul berbagai pihak, baik itu kepala sekolah, orang tua, guru BK dan rekan sejawat lainnya. Komunitas belajar dapat menggunakan   Pendekatan IA  dalam memetakan kebutuhan belajar murid. Melalui pendekatan IA, guru akan mengetahui potensi atau kekuatan yang dimiliki oleh setiap murid di kelas.  Tugas guru kemudian adalah memotivasi para murid agar mau mengoptimalkan segala kekuatan yang dimiliki.  

Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi akan mempermudah terwujudnya budaya positif di sekolah yang kemudian akan bermuara pada terwujudnya visi sekolah. Seperti kita ketahui bahwa, visi sekolah hendaknya mendukung terciptanya lingkungan belajar yang ramah bagi semua pihak, baik itu murid, guru, maupun orang tua. Melalui Pembelajaran Berdiferensiasilah, setiap orang akan terbiasa untuk saling menghargai, saling mendukung dan berkolaborasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Berdiferensi memiliki dampak yang besar bagi terwujudnya visi sekolah.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LATIHAN SOAL ASESMEN SUMATIF AKHIR TAHUN (ASAT) KELAS 8

 Assalamu'alaikum Wr.Wb Apakabar sahabat IPS?  Semoga kalian tetap semangat belajar IPS Bagi kalian kelas 8 yang mau  menghadapi  Asesme...